Sabtu, 07 Januari 2017

JADILAH SEPERTI LEBAH BUKAN LALAT


 Seorang penyair berkata :

شَرُّ الْوَرَى بِعُيُوْبِ النَّاسِ مُشْتَغِلُ …. مِثْلُ الذُّبَابِ يُرَاعِي مَوْطِنَ الْعِلَلِ

Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orang….

☄Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka

فَعَيْنُهُ أَبَداً باِلسَّوْءِ مُغْرَمَةٌ …. فَلاَ يَرَى غَيْرَ قَبِيْحِ الْفِعْلِ وَالْخَلَلِ

:sparkles: Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan… Maka tidaklah ia memandang kecuali perbuatan buruk dan kesalahan…

وَلاَ تَرَى عَيْنُهُ إِلاَ مَسَاوِئَنَا …. وَتَشْتَهِي رُْؤَيَةَ الأَوْضَارِ وَالزَّلَلِ

☄ Tidaklah matanya melihat kecuali keburukan-keburukan kita…Bahkan ia senang jika melihat kotoran-kotoran dan ketergelinciran…

يَكْبِلُ النَّاسَ بِالأَصْفَادِ تَمْنَعُهُمْ …. مِنَ النُّهُوْضِ وَتَفَشِّي الْحِسِّ بِالْفَشَلِ

 Ia mengikat manusia dengan belenggu yang menahan mereka…untuk bangkit dan menjadikan orang-orang selalu merasa gagal…

☄ Ada sebagian orang yang hobinya hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hampir-hampir tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya.
 Tidaklah ia memandang makanan yang lezat terhidangkan kecuali matanya tertuju pada sehelai rambut yang tidak sengaja terjatuh di atas makanan tersebut, lalu diapun mencela makanan tersebut!

☄ Tidak ada buku yang baik dan bermanfaat kecuali matanya tertuju pada kesalahan cetak yang terdapat pada buku tersebut, tidaklah ia melihat pakaian yang bersih kecuali matanya tertuju pada setetes tinta yang –tanpa sengaja- mengotori baju tersebut.

 Jika ia mengendarai kendaraan sahabatnya, maka spontan ia berkata, “udah tua model mobilmu!”.

☄ Jika ia masuk ke rumah sahabatnya ia spontan berkata, “perabot rumah udah lama dan usang, kenapa tidak diganti-ganti? apa tidak bosan?“.

Jika ia pulang kerumahnya sementara istrinya sudah berjam-jam menyiapkan hidangan makanan- maka ia berkata, “kenapa engkau tidak membuatkan aku makanan ini dan itu?“, padahal istrinya telah menyiapkan berbagai macam hidangan.

 Al-Imam As-Syaafi’i rahimahullah berkata

إَذَا رُمْتَ أَنْ تَحْيَا سَلِيْماً مِنَ الرَّدَى …. وَدِيْنُكَ موفورٌ وَعِرْضُكَ صَيِّنُ

☄ Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan…. Agamamu terjaga demikian pula harga dirimu…

فَلاَ يَنْطِقَنْ مِنْكَ اللِّسَانُ بِسَوْأَةٍ …. فَكُلُّكُ سَوْءَاتٌ وَلِلنَّاسِ أَلْسُنُ

 Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukan….Sesungguhnya seluruh dirimu adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan (yang bisa mencelamu)

وَعَيْنَاكَ إنْ أَبْدَتْ إِلَيْكَ مَعَايِباً …. فَدَعْهَا ، وَقُلْ يَا عَيْنُ لِلنَّاسِ أَعْيُنُ

☄ Dan jika kedua matamu melihat aib-aib (orang lain)… maka tinggalkanlah dan katakanlah kepada matamu, “Wahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mata”

وَعَاشِرْ بِمَعْرُوفٍ ، وَسَامِحْ مَنِ اعْتَدَى …. وَدَافِعْ وَلَكِنْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

 Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah kepadamu… Serta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik

 Ingatlah kata Imam As-Syafi’i, “dirimu seluruhnya adalah kekurangan!“. Jika orang lain ingin mencari kesalahanmu maka seluruh bagian tubuhmu bisa menjadi bahan celaan, songkokmu, kaca matamu, cara jalanmu, wajahmu, tubuhmu, semuanya bisa jadi bahan celaan!

Tapi…

☄ Ini bukan berarti kita meninggalkan nasehat, bahkan menasehati kesalahan-kesalahan merupakan kewajiban.

 Akan tetapi janganlah terlalu detail dan bersikap “mencari-cari”, akan tetapi kesalahan yang jelas nyata dan tersebar maka tegakkanlah nasehat sebagai pengamalan perintah Allah dan RasulNya dalam ber-nahi mungkar!

Wallahu A’lam bi As-Showaab

Jumat, 06 Januari 2017

*....WAKTU....*

Kalau di masa lalu kita belajar *Waktu* adalah *Uang*,
Mulai saat ini kita belajar
*Waktu* adalah *Nafas* ".
*Waktu* adàlah *Ibadah*".

*Waktu adalah Nafas* yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali…

*WAKTU adalah Ibadah* karena setiap detik harus bernilai Ibadah. Apa pun aktivitasnya....

Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya.

Digulung Hari demi hari, Bulan dan Tahun tanpa terasa....

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian....

Sesungguhnya *Dunia*-lah yang makin kita *Jauhi* ...dan
*Liang Kubur*-lah yang makin kita *Dekati*...

1 hari berlalu, berarti 1 hari pula berkurang usia kita....

Umur kita yg tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya,

Sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu, *Jangan biarkan* HARI INI berlalu tanpa TABURAN KEBAIKAN Dengan niat hanya karena Allah(KEBENARAN) yang bisa kita LAKUKAN,...

JANGAN tertipu dengan *USIA MUDA*, karena
*SYARAT* untuk MATI tidaklah harus *TUA*.....

JANGAN terperdaya dgn badan *Sehat*, karena *SYARAT MATI* tidak pula harus *SAKIT*....

*Teruslah*
*Berbuat Benar…*
*Berkata Benar…*

WALAU tak banyak orang yg *Mengenali kebaikan kita*, tapi yg kita lakukan utamanya adalah *untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah* secara otomatis perbuatan kita akan terus dikenang oleh mereka yg kelak kita tinggalkan....

Jadilah seperti *AKAR yg TIDAK TERLIHAT*, tapi tetap *MENYOKONG KEHIDUPAN*...

Jadilah seperti *JANTUNG yg TIDAK TERLIHAT*, tapi terus *BERDENYUT* setiap saat TANPA HENTI;
Hingga membuat kita *TERUS HIDUP*, sampai *BATAS WAKTUNYA utk BERHENTI*...

Semoga hari ini *Lebih Baik dari Hari Kemarin*...dan tahun 2017 *Lebih baik* dari tahun 2016.dosa kita th 2016 dan sebelumnya mendapat ampunan.amiin.

INTAN dan ARANG

Orang Sukses dan orang Gagal pada dasarnya adalah sama. Maksudnya?

Saat Saya menulis tulisan ini, Saya jadi teringat salah satu bahasan menarik dari Kimia Anorganik.

(Just info, Saya kuliah di jurusan KIMIA ^_^ )

Nah, saat belajar ilmu tersebut, Saya menemukan fakta ternyata yang namanya INTAN dan ARANG itu sebenarnya tersusun dari unsur yang sama, yaitu Karbon (C).

Yang satu rapuh, gampang dipukul, hancur.....
Yang satu keras, gergajinya aja khusus, sulit hancur...

Yang satu nggak ada nilainya, murahan..
Yang satu nilainya tinggi, mahal....

Anehnya, sekali lagi, keduanya berasal dari unsur yang sama.

Bedanya..

Intan, dihasilkan dari proses yang sangat panjang dan suhu yang sangat panas.

Sedangkan arang, dihasilkan dari proses yang sangat pendek dan suhu seadanya.

Nah, ini persis seperti kita, manusia...

Allah udah ciptakan sama.. sama2: BERPOTENSI.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (Q.S. At-Tiin: 4)

Pertanyaannya, apakah kita menggunakan potensi tersebut dengan baik?

Balik lagi ke Intan dan Arang.

Intan, prosesnya panjang, tempaannya keras, suhunya tinggi
Arang, prosesnya pendek, tempaannya biasa saja, suhunya rendah.

Nah, sukses juga sama...

Kalau mau sukses, jangan mau instan.. Pasti berproses. Nikmati prosesnya. Jangan malas. Jangan nyerah.

Mungkin kita cuma ngelihat orang sukses saat mereka sudah "bernilai" saja, nggak ngelihat kan tempaan, ujian, dan prosesnya kaya gimana?

Jangan cuma lihat hasilnya, lihat juga prosesnya, kok bisa kaya gitu....


Sekian dari Saya.

Mengapa Anak Menghafal Al Quran?

Sebagai orang tua tentu punya harapan pada anak. Bukan materi, karena kalau sudah ‘sepuh’ orang tua tidak lagi ‘terlalu butuh’ harta. Orang tua juga tahu, kelak anak-anaknya juga memiliki keluarga yang harus dicukupinya, sehingga orang tua pun sadar, tidak akan menuntut ‘perhatian lebih’ pada anak-anaknya.

Kata Al Quran, istri itu ladang dan suami petani. Bagi petani, menanami ladang itu bukan tujuan. Ada harapan bisa melihat tanaman tumbuh subur dan bisa memanen hasilnya. Bagi suami-istri, menyalurkan hasrat sexual bukanlah tujuan menikah. Tapi ada harapan bisa melihat anak yang tumbuh menjadi qurrata ayun, serta bisa menjadi tambahan pahala di yaumi al hisab. Sebagai manusia yang *tidak mashum,* masih banyak dosa yang dilakukan. Sebagai hamba yang memiliki nafsu, masih sering tidak optimal dalam beramal. Sebagai individu, rasanya tidak cukup berbekal amal yang sifatnya personal. Karena itu ada harapan tambahan bekal melalui _mendidik anak dengan Al Quran._

Ingin rasanya kelak di alam baka (baqa-kekal, akhirat), anak menyematkan mahkota di kepala dan memberi syafaat pada orang tua. Sangat emosional. Mungkin ‘semangat emosional’ itu yang melatari minat para orang tua mencari sekolah yang memfasilitasi *‘menghafal Al Quran’.* Cukup besar animo masyarakat, sehingga di setiap sekolah yang memenuhi kriteria tersebut selalu ramai peminat. Meskipun demikian, banyak sekolah tidak berani membuka kelas ‘akselerasi qurani tapi lebih berani membuka kelas akselerasi akademik. Karena faktanya yang tidak mempertimbangkan aspek ‘emosional’ itu lebih dominan.

 Apakah menghafal Al Quran tidak mungkin disatukan dengan prestai akademik?

_Abdul Daeem Kaheel,_ pakar mujizat ilmiah Al Quran, menyebutkan banyak artikel dan penelitian ilmiah yang mengkaji keunggulan anak-anak yang belajar umum plus menghafal Al Quran dibanding dengan tanpa menghafal Al Quran, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. 💯 Kesimpulan dari kajian Kaheel itu bahwa keunggulan menghafal Al Quran adalah: 💠Kejernihan otak. 💠Kekuatan daya ingat. 💠Stabilitas kejiwaan. 💠Kebahagiaan yang luar biasa. 💠Kekuatan bahasa, logika, dan orasi. 💠Kemampuan membangun hubungan sosial dan meraih kepercayaan. 💠Terhindar dari penyakit akut. 💠Kemampuan mengembangkan wawasan dan tingkat pemahaman. 💠Perasaan kuat dan stabilitas emosional. Akhirnya saya paham, di kampus kami, sangat sering yang menjadi mahasiswa terbaik adalah para penghafal Al Quran. Saya pun paham, mengapa banyak kampus ‘elit’ membuka jalur bagi penghafal Al Quran. Maha Benar Allah yang berfirman: (بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ) “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dhalim”. (Al Ankabut: 49) Wallahu alam bisshawab

*Dewasa Itu Pilihan*


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Suatu hari, Ibuku bangun pagi-pagi sekali, lalu bekerja keras sepanjang hari, dari menyiapkan makanan untuk kami sampai membereskan rumah tanpa dibantu oleh pembantu.

Sudah dari jam tujuh malam tadi Ibu selesai menghidangkan makan malam untuk Ayah dan kami, sangat sederhana sekali, hanya berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi. Namun sayang, karena sibuk mengurusi adik kecilku yang terus merengek, tempe dan telur goreng yang dibuat oleh Ibuku pun agak sedikit gosong.

Saya melihat Ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, sementara minyak gorengnya sudah habis. Kami menunggu dengan tegang apa reaksi Ayah yang pulang kerja, pasti beliau sudah sangat capek, apalagi melihat makan malamnya hanya tempe dan telur yang gosong.

Luar biasa..!!! Ayah saya dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan oleh Ibu dengan bibir tersenyum, dan bahkan beliau berkata, “Bu terima kasih ya..!“

Tak lama kemudian, Ayah saya terus menanyakan kegiatan saya dan adik saya di sekolah. Selesai makan, tepatnya di meja makan, saya mendengar Ibu meminta maaf kepada semuanya, karena telor dan tempe yang di sajikan itu gosong dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang Ayah katakan pada Ibu, “Sayang, gak apa-apa, malahan saya suka sekali dengan telor dan tempe yang gosong, kok.“

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada Ayah, kemudian saya bertanya, apakah Ayah benar-benar menyukai telur dan tempe yang gosong tadi ?

Heran dengan pertanyaan saya, tiba-tiba Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya sambil berkata, “Anakku, Ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah sangat capek, Jadi sepotong telor dan tempe
yang gosong itu tidak akan menyakiti siapa pun, kan..!"

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya, “Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi."

"Ingatlah, emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir yang dewasa.“

Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi, karena ini pasti punya alasannya sendiri.

Dan janganlah kita menjadi orang yang egois dan hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti dengan keadaan orang lain.

“Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN.“

Inspirasi pagi

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin. Lalu, ia naik ke atasnya shg ia bisa menekan tombol angka di telepon dgn leluasa. Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko mengamati terus tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.

Bocah: "Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu?"

Ibu (di ujung telepon): "Saya sudah punya orang utk mengerjakannya".

Bocah: "Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu".

Ibu: "Saya sudah sangat puas dgn hasil kerja orang itu".

Bocah (dgn sedikit memaksa): "Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yg tercantik di antara rumah-rumah yg berada di kompleks perumahan ibu".

Ibu: "Tidak, terima kasih".

Dgn senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yg sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: "Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan".

Bocah: "Tidak. Makasih".

Pemilik Toko: "Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan".

Bocah: "Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yg bekerja utk Ibu tadi!"

Hikmah yg bisa kita petik: *Sebaiknyalah kita mengevaluasi tentang apa yg kita kerjakan di tahun 2016 utk memastikan kualitas yg lebih baik di tahun 2017*
*Dalam mencari rekan kerja, tim kerja, rekan bisnis bukanlah penampilan yg dinilai tapi Sikap karakter yang baik, berpikiran positif, win-win solution & memiliki semangat tinggi yang dicari*

WAKTU spt sungai, kita tidak bisa menyentuh air yg sama utk kedua kalinya, karena air yg telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI.

Tahun Baru 2017 tinggal beberapa hari lagi, kita akan sambut dgn tetap menjaga ke ikhlasan, ketulusan, kejujuran dan berdamai dgn semua orang.

_*RENUNGAN PAGI*_



 _SEBATANG POHON DAPAT MEMBUAT JUTAAN BATANG KOREK API,_

_TAPI SATU BATANG KOREK API JUGA DAPAT MEMBAKAR JUTAAN POHON._

_JADI, SATU FIKIRAN NEGATIF DAPAT MEMBAKAR SEMUA FIKIRAN POSITIF._

_KOREK API MEMPUNYAI KEPALA, TETAPI TIDAK PUNYA OTAK,_

_OLEH KARENA ITU SETIAP KALI ADA GESEKAN KECIL, SANG KOREK API TERUS TERBAKAR._

_KITA JUGA MEMPUNYAI KEPALA, DAN JUGA OTAK,_

_KITA TIDAK PERLU MUDAH TERBAKAR MARAH HANYA KARENA GESEKAN KECIL._

_KETIKA BURUNG HIDUP, IA MAKAN ULAT.._

_KETIKA BURUNG MATI, ULAT MAKAN BURUNG._

_WAKTU TERUS BERPUTAR. RODA KEHIDUPAN TERUS BERLAKU._

_JANGAN MERENDAHKAN SIAPAPUN DALAM HIDUP, BUKAN KARENA SIAPA MEREKA, TETAPI KARENA SIAPA DIRI KITA._

_KITA MUNGKIN BERKUASA TAPI ALLAH LEBIH SANGAT BERKUASA DARIPADA KITA._

_WAKTU KITA SEDANG BERJAYA, BANYAK TEMAN BARU DI SEKELILING KITA._

_WAKTU KITA SUSAH, BARU KITA KENAL SIAPA SAHABAT KITA._


_DAN WAKTU KITA SAKIT PARAH, BARU KITA TAHU BAHWA NIKMAT SEHAT ITU SANGAT BERNILAI, JAUH MELEBIHI HARTA._

_KETIKA KITA TUA, KITA BARU TAHU BAHWA MASIH BANYAK YANG BELUM KITA KERJAKAN._

_DAN, SETELAH DI AMBANG AJAL, KITA BARU TAHU BEGITU BANYAK WAKTU YANG TERBUANG SIA-SIA._

_HIDUP TIDAKLAH LAMA, SUDAH SAATNYA KITA BERSAMA-SAMA MEMBUAT HIDUP LEBIH BERHARGA,_

_SALING MENGHARGAI , SALING MEMAAFKAN.
*_Semoga bermanfaat_*

*BALANCE SHEET Of LIFE*

Dear all bapak dan ibu
Bismillah Menyongsong 2017

Birth is your
*Opening Stock.*

What comes to you
is
*Credit.*

What goes from you
is
*Debit.*

Death is your
*Closing Stock.*

Your ideas are your
*Assets.*

Your bad habits are
your *Liabilities.*

Your happiness is
your
*Profit.*

Your sorrow is your
*Loss.*

Your soul is your
*Goodwill.*

Your heart is your
*fixed*
*Assets*

Your character is
your
*Capital.*

Your knowledge is
your
*Investment*

Your age is your
*Depreciation.*

And finally :

*ALWAYS REMEMBER, GOD IS YOUR AUDITOR*.

Have a perfect balance sheet for Year End 2017 :blush:

Dulu dan sekarang....


Dulu . . .
Aku sangat KAGUM pada manusia yang :
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karir,
» Hidup sukses,
» dan Hebat.

Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku KAGUM dengan :
» Manusia yang selalu bersyukur kepada-NYA
» Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.

Dulu ... 
Aku memilih MARAH ketika merasa 'harga diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar kepadaku dan menyakitiku .. .

Sekarang ...
Aku memilih untuk
BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, karena aku yakin ada hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk **memaafkan & bersabar

*Dulu ...*
Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan _menumpuknya_ sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah _makan dan minum untuk hari ini_

*Sekarang ...
Aku memilih untuk *BERSYUKUR & BERSYUKUR* dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa *mengisi waktuku hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat untuk sesama . . .*

*Dulu ...*
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia _bukan itu_ melainkan :
*» Ucapan,*
*» Sikap,*
*» Tingkah, Sapaanku kepada mereka.*


*Sekarang ..*
Aku memilih untuk *membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-manfaat-an ku ditengah-tengah mereka...*
[Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat manusia lainnya]

*Dulu ...*
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk duniaku...
ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...

*Sekarang ...*
yang menjadi 'fokus pikiran' dan 'rencana-rencana' ku adalah bagaimana agar *hidupku dapat berkenan di mata-NYA dan sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.*

→ Τak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'hangatnya matahari esok pagi'

ada yang bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa menghirup 'udara besok hari'.

Jadi apabila 'hari Ini dan esok hari' aku masih hidup, itu adalah karena *kehendak-NYA semata,* bukan kehendak siapa-siapa...

Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa :
*DULU* aku ini siapa?
Dan *SEKARANG* aku mau kemana????

Semoga di th 2017 ini, kita menjadi lebih baik, dan bisa merealisasikan visi misi kita bersama... Aamiin...

*QUOTES OF THE NIGHT*

*SUAMI & ISTRI*

*Penting, renungan awal thn*

Suami dan istri harus baca. Begitu juga para calon suami dan calon istri, wajib baca.

"Teeng..."
Terdengar denting bunyi jam 1 kali, menandakan jam 01.00 dini hari.

“Assalamu’alaikum…!”
Ucap Rafi saat masuk rumah.

Tak ada orang yang menjawab, Dia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur.

"Biarlah malaikat yang menjawab salamku,”
Gumamnya dalam hati.

Diletakkanlah tas, ponsel dan kunci-kunci di meja.

Setelah itu, barulah Rafi menuju kamar mandi sekalian berwudlu kemudian berganti pakaian.

Semua tertidur pulas, tak ada satu-pun yang terbangun.

Segera dia beranjak menuju kamar tidur.
Pelan-pelan dibukanya pintu kamar.
Dia tidak ingin menggangu istrinya yang sedang pulas tidur.

Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadiran suaminya.

Kemudian Rafi duduk di pinggir tempat tidurnya.

Dipandanginya dalam-dalam wajah Karina, istrinya.

Radi teringat perkataan almarhum ayahnya, dulu sebelum dia menikah.

Ayahnya berpesan :
"Jika kamu sudah menikah nanti:

•Jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan keinginanmu.
Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya.
•Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Dia bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi.

Dan..
°Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, Maka..
Lihatlah ketika istrimu tidur.."

“Kenapa Yah, kok waktu dia tidur?”
Tanyanya kala itu.

Ayahnya menjawab :
“Nanti kamu akan tahu sendiri"

Waktu itu, dia tidak sepenuhnya memahami maksud ayahnya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena ayahnya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.

Malam itu, Rafi mulai memahaminya. Malam itu, dia menatap wajah istrinya lekat-lekat.

Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya.

Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima.

Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat.

Pancaran tulus dari kalbu.
Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan.

Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.

Dalam batin, Dia bergumam,
“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis:
•Yang leluasa beraktivitas,
•Banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Lalu aku menjadikanmu seorang istri. •Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.
•Memberikanmu banyak batasan,
•Mengaturmu dengan banyak aturan.

Dan aku pula..
•Yang menjadikanmu seorang ibu. •Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan.
•Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.

Wahai istriku..
Engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, kini aku memberikan beban di tanganmu, dan dipundakmu..
•Untuk mengurus keperluanku,
•Guna merawat anak-anakku, juga
•Memelihara kenyamanan rumahku.

Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku.

Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku.

Kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku.

Kau buang egomu untuk menaatiku.

Kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku..
Di kala susah, kau setia mendampingiku.

Ketika sulit, kau tegar di sampingku.

Saat sedih, kau pelipur laraku.

Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku.

Jika aku gundah, kau penyejuk hatiku.

Kala aku bimbang, kau penguat tekadku.

Bila aku lupa, kau yang mengingatkanku.

Ketika aku salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku..
Telah sekian lama engkau mendampingiku.

Kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.

Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu..?!

Dengan alasan apa aku marah padamu..?!

Andai kau punya kesalahan atau kekurangan.
Semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan air mata.

Akulah yang harus membimbingmu.
Aku adalah imammu.

Jika kau melakukan kesalahan.
Akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu

.

Jika ada kekurangan pada dirimu.
Itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah.

Karena kau insan, bukan malaikat.

Maafkan aku istriku..
Kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan.

Mari kita bersama-sama membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla.

Segala puji hanya untuk Allah azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodoh untukku.”

Tanpa terasa air matanya menetes deras di kedua pipinya.

Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.

Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan.

Tak lama kemudian ia pun terlelap.

:registered::registered:
"Teeng..teeng.."

Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali.

Karina, istri Rafi terperanjat sambil terucap :
“Astaghfirullah, sudah jam dua..!"

Dilihatnya sang suami pulas di sampingnya.

Pelan-pelan ia duduk, sambil berdoa memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.

“Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatanganmu.

Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa.

Sudah makan apa belum ya dia..?!"
Gumamnya dalam hati.

Ada niat mau membangunkan, tapi ach.. tidak tega.
Akhirnya dia cuma pandangi saja wajah suaminya.

Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya.

Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Hanya hatinya yang bicara :
*“Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku.*

*Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku.*

*Begitu besar harapan kusandarkan padamu.*

*Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.*

*Wahai suamiku..*
*•Ketika aku sendirian..*
*Kau datang* *menghampiriku.*
*•Saat aku lemah..*
*Kau ulurkan tanganmu menuntunku.*
*•Dalam duka..*
*Kau sediakan dadamu untuk merengkuhku.*
*•Dengan segala kemampuanmu..*
*Kau selalu ingin melindungiku.*

*Wahai suamiku..*
*•Tak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku.*
*•Tak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu.*

*•Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal, tidak menyurutkan langkahmu.*

*Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.*

*Lalu..*
*Atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu.*

*Dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu?*

*Seberapa pun materi yang kau berikan,*
*itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu.*

*Walau kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku,*
*Tapi..*
*Kesungguhan & tekadmu beramal sholeh, mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan ALLAH..*
*Membanggakanku dan membahagiakanku.*

*Maafkan aku wahai suamiku..*
*Akupun akan memaafkan kesalahanmu.*

*Alhamdulillah.. segala puji hanya milik ALLAH.*
*Yang telah mengirimmu menjadi imamku.*

*Aku akan taat padamu untuk mentaati ALLAH.*

*Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..”*

ربنا هب لنا من أزواجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما

*"Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota 'ayun waj'alna lil muttaqiina imaama"*.......... _Barakalallahu fiikum_

Sebuah nasehat dari " Koin Penyok"

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa.
Kondisi keuangan morat-marit.
Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu.

Ia membungkuk dan menggerutu kecewa.

"Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok".

Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.

"Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno",
kata teller itu memberi saran.

Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai Rp.500 ribu.

Lelaki itu begitu senang.

Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga Rp. 500 ribu untuk membuat rak buat istrinya.
Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati tempat pengerajin mebel.
Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu.
Dia menawarkan lemari Rp. 2 juta untuk menukar kayu itu.
Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.

Dalam perjalanan lelaki tersebut melewati perumahan.
Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya Rp. 10 juta. Dia ragu-ragu.
Si wanita pun menaikkan tawarannya menjadi Rp. 15 juta. Lelaki itupun setuju.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya.
Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai Rp. 15 juta.

Tiba-tiba seorang perampok datang, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya dan bertanya,

"Apa yang terjadi?"
"Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil perampok tadi?"

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata,
"Oh bukan apa-apa.
Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

-----
Bila kita sadar, kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki, karena ketika datang & pergi kita tidak membawa apa-apa.

Menderita karena melekat. Bahagia karena melepas.

Karena demikianlah hakikat sejatinya kehidupan, apa yang sebenarnya yang kita punya dalam hidup ini?

Tidak ada, karena bahkan napas saja bukan kepunyaan kita dan tidak bisa kita genggam selamanya.

Hidup itu perubahan dan pasti akan berubah.

Saat kehilangan sesuatu, kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa.

Jadi"kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan.

Kehilangan hanya sebuah tipuan pikiran yang penuh dengan ke"aku"an.

Ke"aku"an itulah yang membuat kita menderita.

Rumahku, hartaku, istriku, suami ku, anakku.
Lahir tidak membawa apa-apa, meninggal pun sendiri, tidak bawa apa-apa dan tidak ngajak siapa-siapa.
-----

Sesungguhnya semua milik Allah dan sesungguhnya semua akan kembali kepada Allah.

(QS. al-Baqarah 2:155-157)

❣TIDAK KITA KETAHUI❣

                   
☄ Lebih sering kita meminta yang dinginkan..

‼ Namun kerap lupa..

✨ Bahwa Allah akan memberi sesuai yang kita butuhkan..

☄ Melebihi apa yang kita harapkan dari segala sisi kebaikan..

✨ Diantara doa yang pernah Nabi minta:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ..

💞 Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu seluruh kebaikan, yang segera (dunia) maupun yang tertunda (akhirat)..

💕 Segala kebaikan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui..

وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ..

💞 Dan aku berlindung kepadaMu dari semua keburukan yang segera (dunia) maupun yang tertunda (akhirat)..

💕 Segala keburukan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui..

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ

💞 Ya Allah, aku memohon kepadaMu dari seluruh kebaikan yang pernah diminta oleh hamba dan NabiMu..

💕 Dan aku berlindung kepadaMu dari seluruh keburukan yang hamba dan NabiMu berlindung darinya..

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

💞 Ya Allah, aku memohon kepadaMu surga serta segala yang mendekatkan kepada surga dari perkataan dan perbuatan..

💕 Dan aku berlindung kepadaMu dari neraka serta segala yang mendekatkan kepada neraka dari perkataan dan perbuatan..

💞 Dan aku memohon kepadaMu agar menjadikan segala ketetapan yang Engkau takdirkan bagiku merupakan kebaikan..

[Shahih, HR. Ahmad: 25019, Ibnu Majah 3846]

☄ Doa yang menyeluruh dan selayaknya senantiasa kita pinta..

✨ Sebab Dia Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui..

KUNCI-KUNCI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH SEORANG MUSLIM

🔑🗝KUNCI-KUNCI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH SEORANG MUSLIM 🗝🔑


👤 Berkata Ibnul Qoyyim rahimahulullah

🍃 "Allah azza wazalla & rasul-Nya memberitahukan kpd kita kunci- kunci perkara-perkara penting dlm hidup ini :

🔑 Kunci Syurga: TAUHID

🗝 Kunci Kebaikan: JUJUR

🔑 Kunci Ilmu: BERTANYA & MENYIMAK

🗝 Kunci Taufiq : TAKUT & MENGHARAP KEPADA ALLAH

🔑 Kunci Ijabah Doa: TIDAK BOSAN BERDO'A

🗝 Kunci dekat dgn Allah : BERSERAH DIRI , HATI SUCI , CINTA & BENCI KARENA ALLAH

🔑 Kunci Kesucian Hati: TADABBUR AL-QUR'AN , BANYAK DO'A SAAT SAHUR & MENINGGALKAN MAKSIAT SECARA TOTAL

🗝 Kunci Rahmat Allah : BERIBADAH KEPADA-NYA DENGAN BENAR & BERMANFAAT BAGI ORG LAIN

🔑 Kunci Rezeki: IKHTIAR YG OPTIMAL DI DUKUNG OLEH ISTIGHFAR & TAQWA

🗝 Kunci Kewibawaan : TAAT KEPADA ALLAH & RASUL-NYA

🔑 Kunci Seluruh Kebaikan : HANYA BERHARAP KEPADA ALLAH & SELALU BERORIENTASI KEPADA AKHIRAT

🗝 Kunci Semua Keburukan : CINTA DUNIA & TERLALU BANYAK BERANGAN-ANGAN

✨ Mengetahui kunci setiap perkara penting merupakan ilmu yg sangat bermanfaat, tdk seorang pun yg dpt mengetahuinya
melainkan ia adalah orang yg beruntung & bahagia.

BERSYUKURLAH

Assallamualaikum

"Kalau kebahagiaan bisa dibeli,
pasti orang2 kaya akan membeli kebahagiaan itu. Dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka."

"Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan kesana berkumpul dimana kebahagiaan itu berada ."

Syukurlah kebahagiaan itu berada didalam hati dan pikiran setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

"Yang kita perlukan adalah hati yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang jernih, maka kita bisa menciptakan rasa bahagia itu kapanpun, dimanapun dan dengan kondisi apapun."

Kebahagiaan itu hanya dimiliki oleh "Orang2 yg dapat BERSYUKUR".

"JIKA anda TIDAK MEMILIKI APA YANG anda SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG anda MILIKI SAAT INI"

Bersyukur adalah suatu kemampuan yg bisa dipelajari oleh siapapun.
Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keadaan tertentu, melainkan hasil dari sebuah gaya hidup yg dilakukan secara berulang-ulang hingga berubah menjadi suatu kebiasaan.

"JANGANLAH MENGELUH KARENA TANGAN YG BELUM DAPAT MENGGAPAI  BINTANG, TAPI BERSYUKURLAH KARENA  KAKI YG MASIH DAPAT MENGINJAK BUMI"

Selamat pagi...selamat menikmati hari Rabu dengan semangat sukses..😊🖐🏻🖐🏻

Membaca Al Qur'an tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu

Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Qur'an tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Qur'an.

Tapi, tahukah anda bahwa waktu yang anda gunakan untuk membaca Al Qur'an itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.

Apa itu keberkahan?

KEBERKAHAN artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaan beres, produktivitas meningkat, keuntungan bertambah, kesehatan terjaga dan seterusnya.

Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Qur'an.

Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?

Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.

Tahukah anda bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.

Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.

Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Qur'an.

"Perbanyaklah membaca Al Qur'an. Jangan anda tinggalkan. Karena kemudahan yang akan anda peroleh akan berbanding lurus dengan kadar yang anda baca.

Jangan membaca Al Qur'an di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Qur'an.

Barakallahu fiikum, semoga bermanfaa

DOA KELAPANGAN EKONOMI

           

📝 Dari Abdullah bin Mas`ud –radliyallahu `anhu- beliau berkata, Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wasallam- bersabda, 🔅“Tidaklah satupun orang yang sedih dan tidak pula yang sedang dilanda duka, lalu berdoa:

(اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجِلَاءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ)

(Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu dan anak hamba wanita-Mu, ubun-ubunku berada di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku padaku dan ketetapan-Mu padaku adalah adil. Aku memohon kepada-Mu dengan segenap nama-Mu atau yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu atau engkau turunkan di dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al Qur`an sebagai penyejuk hatiku dan cahaya dadaku serta penawar kesedihanku dan penghilang duka laraku),...

Kecuali Allah akan menghilangkan kesedihan dan duka laranya dan menggantikannya dengan kelapangan.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah kami mempelajarinya?”Maka beliau bersabda, 💭“Bahkan sudah seharusnya bagi yang mendengarnya untuk mempelajarinya (mengamalkannya).” (HR. Ahmad, Syaikh Ahmad Syaakir menshahihkan hadits ini dalam ta’liiq Musnad Ahmad)

📝 Dari Anas bin Malik –radliyallahu `anu- berkata, Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda kepada Mu`adz bin Jabal –radliyallahu `anhu, “Ku ajari engkau sebuah doa, bila engkau membacanya dan sedangkan engkau menanggung beban hutang sebesar gunung niscaya Allah melunasinya. Katakanlah wahai Mu`adz:

اللَّهُمَّ مَالِكُ الْمُلْكِ، تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَحْمَانُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، تُعْطِيهُمَا مَنْ تَشَاءُ، وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَنْ تَشَاءُ، ارْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ.

🔅 “Ya Allah, Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa saja yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa saja yang Engkau kehendaki.Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

(Wahai) Yang Maha Pengasih di dunia dan akhirat, Engkau anugerahkan keduanya (dunia-akhirat) kepada siapa saja yang Engkau kehendaki dan Engkau halangi dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Curahkanlah rahmat-Mu kepadaku yang mencukupiku hingga (aku tidak membutuhkan) rahmat selain diri-Mu”. (Hadits Hasan dalam Shahih Targhib wa Tarhib)

💠Rasulullah –shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” ( HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir )

✅ Hadits ini selaras dengan firman Allah –subhanahu wa ta`ala:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَاراً

🔆 “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12 )

Wallahu a`lam bisshawab

BELAJARLAH UNTUK SELALU BISA MENULIS KESALAHAN SESEORANG DI ATAS PASIR, AGAR ANGIN MAAF DATANG BERHEMBUS &; MENGHAPUS TULISAN ITU.


✳ Karena Terkadang 10 kebaikan seseorang bisa terlupakan hanya karena 1 kesalahan. Padahal manusia itu tidak ada yang sempurna & semua orang itu pasti pernah melakukan kesalahan.

✳ Belajarlah untuk bisa saling memaafkan, karena Allah saja selalu memaafkan kesalahan hambanya, kenapa kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain.

       
✔ Belajarlah untuk selalu mengingat kebaikan orang lain

✔ walaupun kebaikan itu hanya sebutir beras

✔ Belajarlah untuk memahami perbedaan & berani menerima perbedaan dalam hidupmu.

✔ Karena semua manusia pasti berbeda & tidak ada manusia yang sempurna.
               

📖 Allah Azza wa Jalla berfirman.

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

💧 Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh. [al-A’raf/7:199]

📖 Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

💧 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. [Ali Imran/3:159]

📖 Bahkan sifat ini termasuk ciri hamba Allah Azza wa Jalla yang bertakwa kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

💧 (Orang-orang yang bertakwa adalah) mereka yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya serta (mudah) memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan...

Untukmu Wahai Suamiku..

                   ❣ MENGERTILAH... 💧
    ~~~~~

🍂 Terkadang dan mungkin tergambar di benak fikiranmu suamiku, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasangan hidupmu.
Kadang kala "si dia" mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan...
itu hal yang terjadi pada diri ....

🍂 Suamiku... Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan...
Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu.

💧 Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu..?

💧 Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu..

👓 Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain..

💞 Bukankah Allah Ta'ala  yang mempertemukan dan menyatukan hati kita dan berpesan:

"Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
[QS: An Nisa' 19].

🍃 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan;

"Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka."
(HR.Tirmidzi)

👓 Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.

🍂 Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya..?

🍂 Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Allah yang Maha Sempurna..?

🍂 Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu...

👓 Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu...

💧 Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku...

💧Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu...

💕 Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku....

🌾 Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, "Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?"
Ali r.a. pun menjawab, "Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya."

❣ Ku harap engkaulah laki-laki itu, Suamiku...

🍂 Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu...

💦 Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku...

🍃 Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab,
"Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian."
(HR. Abu Daud, Ibnu Majah, ibnu Hibban, al-Baghawi dan an-Nasa'i)

💧 Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya...

🍂 Suamiku... Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak..? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka..?

🍃 Renungkanlah bahwa, "Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya."

👑 Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu...

🍂 Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu..

🍂 Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu..

✨ Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya?

💞 Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah...

🌹 Wahai Robb ku...
Engkau-lah saksi ikatan hati ini....Jika ia rindu.... jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku.... jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu...
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu.... ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu...

🌹 Ya Robb ku.... Engkau mengetahui bahwa hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu..... telah berjumpa pada taat pada-Mu,.... telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu....
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.... Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.....
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu....

✨ Aamiin ya Robbal 'alamin..

~~~
📝 Semoga Uraian singkat ini dapat mewakili curahan hati para istri atas kekeluan lisan mereka dalam  mengungkapkan dilema jiwa terhadap sikap negatif suami mereka..

💐 Dan Semoga dengan uraian Singkat ini, para Suami menyadari akan kekeliruan dalam bersikap kepada istri mereka, yg dengannya beranjak menuju perbaikan..

✨ Aamiin...

___

✨Silahkan dishare...
   ...Semoga Bermanfa'at ✨