Sabtu, 07 Januari 2017

JADILAH SEPERTI LEBAH BUKAN LALAT


 Seorang penyair berkata :

شَرُّ الْوَرَى بِعُيُوْبِ النَّاسِ مُشْتَغِلُ …. مِثْلُ الذُّبَابِ يُرَاعِي مَوْطِنَ الْعِلَلِ

Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orang….

☄Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka

فَعَيْنُهُ أَبَداً باِلسَّوْءِ مُغْرَمَةٌ …. فَلاَ يَرَى غَيْرَ قَبِيْحِ الْفِعْلِ وَالْخَلَلِ

:sparkles: Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan… Maka tidaklah ia memandang kecuali perbuatan buruk dan kesalahan…

وَلاَ تَرَى عَيْنُهُ إِلاَ مَسَاوِئَنَا …. وَتَشْتَهِي رُْؤَيَةَ الأَوْضَارِ وَالزَّلَلِ

☄ Tidaklah matanya melihat kecuali keburukan-keburukan kita…Bahkan ia senang jika melihat kotoran-kotoran dan ketergelinciran…

يَكْبِلُ النَّاسَ بِالأَصْفَادِ تَمْنَعُهُمْ …. مِنَ النُّهُوْضِ وَتَفَشِّي الْحِسِّ بِالْفَشَلِ

 Ia mengikat manusia dengan belenggu yang menahan mereka…untuk bangkit dan menjadikan orang-orang selalu merasa gagal…

☄ Ada sebagian orang yang hobinya hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hampir-hampir tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya.
 Tidaklah ia memandang makanan yang lezat terhidangkan kecuali matanya tertuju pada sehelai rambut yang tidak sengaja terjatuh di atas makanan tersebut, lalu diapun mencela makanan tersebut!

☄ Tidak ada buku yang baik dan bermanfaat kecuali matanya tertuju pada kesalahan cetak yang terdapat pada buku tersebut, tidaklah ia melihat pakaian yang bersih kecuali matanya tertuju pada setetes tinta yang –tanpa sengaja- mengotori baju tersebut.

 Jika ia mengendarai kendaraan sahabatnya, maka spontan ia berkata, “udah tua model mobilmu!”.

☄ Jika ia masuk ke rumah sahabatnya ia spontan berkata, “perabot rumah udah lama dan usang, kenapa tidak diganti-ganti? apa tidak bosan?“.

Jika ia pulang kerumahnya sementara istrinya sudah berjam-jam menyiapkan hidangan makanan- maka ia berkata, “kenapa engkau tidak membuatkan aku makanan ini dan itu?“, padahal istrinya telah menyiapkan berbagai macam hidangan.

 Al-Imam As-Syaafi’i rahimahullah berkata

إَذَا رُمْتَ أَنْ تَحْيَا سَلِيْماً مِنَ الرَّدَى …. وَدِيْنُكَ موفورٌ وَعِرْضُكَ صَيِّنُ

☄ Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan…. Agamamu terjaga demikian pula harga dirimu…

فَلاَ يَنْطِقَنْ مِنْكَ اللِّسَانُ بِسَوْأَةٍ …. فَكُلُّكُ سَوْءَاتٌ وَلِلنَّاسِ أَلْسُنُ

 Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukan….Sesungguhnya seluruh dirimu adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan (yang bisa mencelamu)

وَعَيْنَاكَ إنْ أَبْدَتْ إِلَيْكَ مَعَايِباً …. فَدَعْهَا ، وَقُلْ يَا عَيْنُ لِلنَّاسِ أَعْيُنُ

☄ Dan jika kedua matamu melihat aib-aib (orang lain)… maka tinggalkanlah dan katakanlah kepada matamu, “Wahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mata”

وَعَاشِرْ بِمَعْرُوفٍ ، وَسَامِحْ مَنِ اعْتَدَى …. وَدَافِعْ وَلَكِنْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

 Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah kepadamu… Serta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik

 Ingatlah kata Imam As-Syafi’i, “dirimu seluruhnya adalah kekurangan!“. Jika orang lain ingin mencari kesalahanmu maka seluruh bagian tubuhmu bisa menjadi bahan celaan, songkokmu, kaca matamu, cara jalanmu, wajahmu, tubuhmu, semuanya bisa jadi bahan celaan!

Tapi…

☄ Ini bukan berarti kita meninggalkan nasehat, bahkan menasehati kesalahan-kesalahan merupakan kewajiban.

 Akan tetapi janganlah terlalu detail dan bersikap “mencari-cari”, akan tetapi kesalahan yang jelas nyata dan tersebar maka tegakkanlah nasehat sebagai pengamalan perintah Allah dan RasulNya dalam ber-nahi mungkar!

Wallahu A’lam bi As-Showaab

Jumat, 06 Januari 2017

*....WAKTU....*

Kalau di masa lalu kita belajar *Waktu* adalah *Uang*,
Mulai saat ini kita belajar
*Waktu* adalah *Nafas* ".
*Waktu* adàlah *Ibadah*".

*Waktu adalah Nafas* yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali…

*WAKTU adalah Ibadah* karena setiap detik harus bernilai Ibadah. Apa pun aktivitasnya....

Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya.

Digulung Hari demi hari, Bulan dan Tahun tanpa terasa....

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian....

Sesungguhnya *Dunia*-lah yang makin kita *Jauhi* ...dan
*Liang Kubur*-lah yang makin kita *Dekati*...

1 hari berlalu, berarti 1 hari pula berkurang usia kita....

Umur kita yg tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya,

Sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu, *Jangan biarkan* HARI INI berlalu tanpa TABURAN KEBAIKAN Dengan niat hanya karena Allah(KEBENARAN) yang bisa kita LAKUKAN,...

JANGAN tertipu dengan *USIA MUDA*, karena
*SYARAT* untuk MATI tidaklah harus *TUA*.....

JANGAN terperdaya dgn badan *Sehat*, karena *SYARAT MATI* tidak pula harus *SAKIT*....

*Teruslah*
*Berbuat Benar…*
*Berkata Benar…*

WALAU tak banyak orang yg *Mengenali kebaikan kita*, tapi yg kita lakukan utamanya adalah *untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah* secara otomatis perbuatan kita akan terus dikenang oleh mereka yg kelak kita tinggalkan....

Jadilah seperti *AKAR yg TIDAK TERLIHAT*, tapi tetap *MENYOKONG KEHIDUPAN*...

Jadilah seperti *JANTUNG yg TIDAK TERLIHAT*, tapi terus *BERDENYUT* setiap saat TANPA HENTI;
Hingga membuat kita *TERUS HIDUP*, sampai *BATAS WAKTUNYA utk BERHENTI*...

Semoga hari ini *Lebih Baik dari Hari Kemarin*...dan tahun 2017 *Lebih baik* dari tahun 2016.dosa kita th 2016 dan sebelumnya mendapat ampunan.amiin.

INTAN dan ARANG

Orang Sukses dan orang Gagal pada dasarnya adalah sama. Maksudnya?

Saat Saya menulis tulisan ini, Saya jadi teringat salah satu bahasan menarik dari Kimia Anorganik.

(Just info, Saya kuliah di jurusan KIMIA ^_^ )

Nah, saat belajar ilmu tersebut, Saya menemukan fakta ternyata yang namanya INTAN dan ARANG itu sebenarnya tersusun dari unsur yang sama, yaitu Karbon (C).

Yang satu rapuh, gampang dipukul, hancur.....
Yang satu keras, gergajinya aja khusus, sulit hancur...

Yang satu nggak ada nilainya, murahan..
Yang satu nilainya tinggi, mahal....

Anehnya, sekali lagi, keduanya berasal dari unsur yang sama.

Bedanya..

Intan, dihasilkan dari proses yang sangat panjang dan suhu yang sangat panas.

Sedangkan arang, dihasilkan dari proses yang sangat pendek dan suhu seadanya.

Nah, ini persis seperti kita, manusia...

Allah udah ciptakan sama.. sama2: BERPOTENSI.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (Q.S. At-Tiin: 4)

Pertanyaannya, apakah kita menggunakan potensi tersebut dengan baik?

Balik lagi ke Intan dan Arang.

Intan, prosesnya panjang, tempaannya keras, suhunya tinggi
Arang, prosesnya pendek, tempaannya biasa saja, suhunya rendah.

Nah, sukses juga sama...

Kalau mau sukses, jangan mau instan.. Pasti berproses. Nikmati prosesnya. Jangan malas. Jangan nyerah.

Mungkin kita cuma ngelihat orang sukses saat mereka sudah "bernilai" saja, nggak ngelihat kan tempaan, ujian, dan prosesnya kaya gimana?

Jangan cuma lihat hasilnya, lihat juga prosesnya, kok bisa kaya gitu....


Sekian dari Saya.

Mengapa Anak Menghafal Al Quran?

Sebagai orang tua tentu punya harapan pada anak. Bukan materi, karena kalau sudah ‘sepuh’ orang tua tidak lagi ‘terlalu butuh’ harta. Orang tua juga tahu, kelak anak-anaknya juga memiliki keluarga yang harus dicukupinya, sehingga orang tua pun sadar, tidak akan menuntut ‘perhatian lebih’ pada anak-anaknya.

Kata Al Quran, istri itu ladang dan suami petani. Bagi petani, menanami ladang itu bukan tujuan. Ada harapan bisa melihat tanaman tumbuh subur dan bisa memanen hasilnya. Bagi suami-istri, menyalurkan hasrat sexual bukanlah tujuan menikah. Tapi ada harapan bisa melihat anak yang tumbuh menjadi qurrata ayun, serta bisa menjadi tambahan pahala di yaumi al hisab. Sebagai manusia yang *tidak mashum,* masih banyak dosa yang dilakukan. Sebagai hamba yang memiliki nafsu, masih sering tidak optimal dalam beramal. Sebagai individu, rasanya tidak cukup berbekal amal yang sifatnya personal. Karena itu ada harapan tambahan bekal melalui _mendidik anak dengan Al Quran._

Ingin rasanya kelak di alam baka (baqa-kekal, akhirat), anak menyematkan mahkota di kepala dan memberi syafaat pada orang tua. Sangat emosional. Mungkin ‘semangat emosional’ itu yang melatari minat para orang tua mencari sekolah yang memfasilitasi *‘menghafal Al Quran’.* Cukup besar animo masyarakat, sehingga di setiap sekolah yang memenuhi kriteria tersebut selalu ramai peminat. Meskipun demikian, banyak sekolah tidak berani membuka kelas ‘akselerasi qurani tapi lebih berani membuka kelas akselerasi akademik. Karena faktanya yang tidak mempertimbangkan aspek ‘emosional’ itu lebih dominan.

 Apakah menghafal Al Quran tidak mungkin disatukan dengan prestai akademik?

_Abdul Daeem Kaheel,_ pakar mujizat ilmiah Al Quran, menyebutkan banyak artikel dan penelitian ilmiah yang mengkaji keunggulan anak-anak yang belajar umum plus menghafal Al Quran dibanding dengan tanpa menghafal Al Quran, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. 💯 Kesimpulan dari kajian Kaheel itu bahwa keunggulan menghafal Al Quran adalah: 💠Kejernihan otak. 💠Kekuatan daya ingat. 💠Stabilitas kejiwaan. 💠Kebahagiaan yang luar biasa. 💠Kekuatan bahasa, logika, dan orasi. 💠Kemampuan membangun hubungan sosial dan meraih kepercayaan. 💠Terhindar dari penyakit akut. 💠Kemampuan mengembangkan wawasan dan tingkat pemahaman. 💠Perasaan kuat dan stabilitas emosional. Akhirnya saya paham, di kampus kami, sangat sering yang menjadi mahasiswa terbaik adalah para penghafal Al Quran. Saya pun paham, mengapa banyak kampus ‘elit’ membuka jalur bagi penghafal Al Quran. Maha Benar Allah yang berfirman: (بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ) “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dhalim”. (Al Ankabut: 49) Wallahu alam bisshawab

*Dewasa Itu Pilihan*


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Suatu hari, Ibuku bangun pagi-pagi sekali, lalu bekerja keras sepanjang hari, dari menyiapkan makanan untuk kami sampai membereskan rumah tanpa dibantu oleh pembantu.

Sudah dari jam tujuh malam tadi Ibu selesai menghidangkan makan malam untuk Ayah dan kami, sangat sederhana sekali, hanya berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi. Namun sayang, karena sibuk mengurusi adik kecilku yang terus merengek, tempe dan telur goreng yang dibuat oleh Ibuku pun agak sedikit gosong.

Saya melihat Ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, sementara minyak gorengnya sudah habis. Kami menunggu dengan tegang apa reaksi Ayah yang pulang kerja, pasti beliau sudah sangat capek, apalagi melihat makan malamnya hanya tempe dan telur yang gosong.

Luar biasa..!!! Ayah saya dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan oleh Ibu dengan bibir tersenyum, dan bahkan beliau berkata, “Bu terima kasih ya..!“

Tak lama kemudian, Ayah saya terus menanyakan kegiatan saya dan adik saya di sekolah. Selesai makan, tepatnya di meja makan, saya mendengar Ibu meminta maaf kepada semuanya, karena telor dan tempe yang di sajikan itu gosong dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang Ayah katakan pada Ibu, “Sayang, gak apa-apa, malahan saya suka sekali dengan telor dan tempe yang gosong, kok.“

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada Ayah, kemudian saya bertanya, apakah Ayah benar-benar menyukai telur dan tempe yang gosong tadi ?

Heran dengan pertanyaan saya, tiba-tiba Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya sambil berkata, “Anakku, Ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah sangat capek, Jadi sepotong telor dan tempe
yang gosong itu tidak akan menyakiti siapa pun, kan..!"

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya, “Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi."

"Ingatlah, emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir yang dewasa.“

Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi, karena ini pasti punya alasannya sendiri.

Dan janganlah kita menjadi orang yang egois dan hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti dengan keadaan orang lain.

“Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN.“

Inspirasi pagi

Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin. Lalu, ia naik ke atasnya shg ia bisa menekan tombol angka di telepon dgn leluasa. Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko mengamati terus tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya.

Bocah: "Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu?"

Ibu (di ujung telepon): "Saya sudah punya orang utk mengerjakannya".

Bocah: "Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu".

Ibu: "Saya sudah sangat puas dgn hasil kerja orang itu".

Bocah (dgn sedikit memaksa): "Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yg tercantik di antara rumah-rumah yg berada di kompleks perumahan ibu".

Ibu: "Tidak, terima kasih".

Dgn senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yg sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: "Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan".

Bocah: "Tidak. Makasih".

Pemilik Toko: "Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan".

Bocah: "Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yg bekerja utk Ibu tadi!"

Hikmah yg bisa kita petik: *Sebaiknyalah kita mengevaluasi tentang apa yg kita kerjakan di tahun 2016 utk memastikan kualitas yg lebih baik di tahun 2017*
*Dalam mencari rekan kerja, tim kerja, rekan bisnis bukanlah penampilan yg dinilai tapi Sikap karakter yang baik, berpikiran positif, win-win solution & memiliki semangat tinggi yang dicari*

WAKTU spt sungai, kita tidak bisa menyentuh air yg sama utk kedua kalinya, karena air yg telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI.

Tahun Baru 2017 tinggal beberapa hari lagi, kita akan sambut dgn tetap menjaga ke ikhlasan, ketulusan, kejujuran dan berdamai dgn semua orang.

_*RENUNGAN PAGI*_



 _SEBATANG POHON DAPAT MEMBUAT JUTAAN BATANG KOREK API,_

_TAPI SATU BATANG KOREK API JUGA DAPAT MEMBAKAR JUTAAN POHON._

_JADI, SATU FIKIRAN NEGATIF DAPAT MEMBAKAR SEMUA FIKIRAN POSITIF._

_KOREK API MEMPUNYAI KEPALA, TETAPI TIDAK PUNYA OTAK,_

_OLEH KARENA ITU SETIAP KALI ADA GESEKAN KECIL, SANG KOREK API TERUS TERBAKAR._

_KITA JUGA MEMPUNYAI KEPALA, DAN JUGA OTAK,_

_KITA TIDAK PERLU MUDAH TERBAKAR MARAH HANYA KARENA GESEKAN KECIL._

_KETIKA BURUNG HIDUP, IA MAKAN ULAT.._

_KETIKA BURUNG MATI, ULAT MAKAN BURUNG._

_WAKTU TERUS BERPUTAR. RODA KEHIDUPAN TERUS BERLAKU._

_JANGAN MERENDAHKAN SIAPAPUN DALAM HIDUP, BUKAN KARENA SIAPA MEREKA, TETAPI KARENA SIAPA DIRI KITA._

_KITA MUNGKIN BERKUASA TAPI ALLAH LEBIH SANGAT BERKUASA DARIPADA KITA._

_WAKTU KITA SEDANG BERJAYA, BANYAK TEMAN BARU DI SEKELILING KITA._

_WAKTU KITA SUSAH, BARU KITA KENAL SIAPA SAHABAT KITA._


_DAN WAKTU KITA SAKIT PARAH, BARU KITA TAHU BAHWA NIKMAT SEHAT ITU SANGAT BERNILAI, JAUH MELEBIHI HARTA._

_KETIKA KITA TUA, KITA BARU TAHU BAHWA MASIH BANYAK YANG BELUM KITA KERJAKAN._

_DAN, SETELAH DI AMBANG AJAL, KITA BARU TAHU BEGITU BANYAK WAKTU YANG TERBUANG SIA-SIA._

_HIDUP TIDAKLAH LAMA, SUDAH SAATNYA KITA BERSAMA-SAMA MEMBUAT HIDUP LEBIH BERHARGA,_

_SALING MENGHARGAI , SALING MEMAAFKAN.
*_Semoga bermanfaat_*